Overlooking eight volcanoes, the ultra-romantic Losari Spa retreat and Coffee Plantation in Magelang stands on 22 hectares of a lush coffee plantation secluded high above Central Java. Outdoor adventure seekers can ride elephants, tour ancient temples, play golf and tennis, raft, fish, mountain bike, hike, and tour the countryside aboard a 1902 steam train.


Location : Losari village, Grabag, Magelang, Indonesia

The 1920's Dutch Colonial plantation still produces high- quality organic robusta coffee beans. The centerpiece Club House, once the home of the plantation's owners, now features high tea on its sprawling verandas and tourists mingling in the main areas, library and music room. The resort's Hamman, a real Turkish bath, indulges visitors with natural oil massages, scrubs and treatments developed in Javanese royal palaces.

The pampering continues with room service during certain hours and eclectic fusion of Mediterranean gourmet in the resort's Java Red Restaurant and Indonesian nouvelle cuisine in the Java Green Restaurant. The Plantation Bar offers guests cigars, wines, spirits, hors d'oeuvres, billiards and radiant sunsets.



The resort features a spring-fed outdoor pool with swim-up and poolside bars, while instructors on shaded terraces teach yoga and tai chi. Perks also include a tennis club; complimentary breakfasts and Internet access; fitness equipment; business center and conference rooms for 200 people; banquet, wedding and catering services; children's pool and supervised Kids Club day-care services.
Designed in traditional Javanese style, the resort's 26 air-conditioned, villas offer intricately carved teakwood fixtures and furnishings, verandas, DVD and CD players, Internet access, safes, refrigerators, minibars, bathrobes, and sunken mosaic, red marble, copper and stone bathtubs.

Losari Spa retreat & Coffee Plantation presents the perfect getaway, where guests seeking sanctuary can relax, sip coffee and admire Central Java's natural beauty, whether from inside a vintage locomotive, aboard elephants or while basking in the sunlight and cool breezes on the verandas.

More info : losaricoffeeplantation.com

A = Magelang city
B = Losari (location)
C = Grabag
D = Secang
You may go to Losari Hotel through away Grabag or Secang, but its easy if you go to Losari Trough Secang


Lihat Peta Lebih Besar
Read More ...

0 komentar



With 15 room, this properti have all facility and good service from 4 star hotel. Every hotel room offer free smoking area room, shower, storage box every room. There are tour fiture, car parking area, room service. There are also swimming pool and sauna for guest that like to sport and refreshing.

Location : Tanjungan Village Borobudur, Borobudur, Magelang, Indonesia
Phone : +62 293 788 888

The resort offers an outstanding view of the Borobudur Temple, Mount Merapi, Menoreh Hill and surrounded by lush teak forests.  Be amazed of an unforgettable experience of sunrise over Borobudur from our wooden deck, where you get the impression that wherever you go, the Borobudur Temple follows.
 






PLataran Borobudur is equipped with various excellent facilities, among them are the Patio Lounge & Restaurant which offers a variety of fine dining international and Indonesia cuisine, the Padma SPA & Yoga Club with its concept of detoxification, luxurious Villas with private pools, Paddy Field Cabana a monastic retreat – Spartan but comfortably cozy – ideal for serene contemplation and meditation, an escape from stress and worry and the madding crowd, traditional contemporary – unique, a large main Swimming Pool, Borobudur Cultural Heritage Theater, and Menoreh Open Air Deck. Various activities conducted by special and warm staffs also available to ensure an absolute experience while staying at PLataran Borobudur.

More info  go to : http://www.plataranborobudur.com/
Read More ...

0 komentar


Taman kyai langgeng merupakan tempat rekreasi terletak di jalan Cempaka, hanya 1 Km dari pusat kota Magelang.Taman Kyai Langgeng dengan luas seluruhnya meliputi 28 hektar, letaknya sekitar 1 kilometer dari pusat kota ke arah selatan. Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek penelitian. Obyek wisata ini terletak sekitar 19 Kilometer dari Candi Borobudur, 35 kilometer dari Kopeng atau 50 Kilometer dari Candi Pramabanan dan 42 kilometer dari Monumen Jogja Kembali.

Kyai Langgeng adalah sebuah nama yang diambil dari nama salah seorang pejuang dibawah pimpinan Pangeran Diponegoro, satu diantara pahlawan-pahlawan Indonesia yang berjuang dengan gagah berani merebut kemerdekaan melawan penjajah Belanda selama perang Diponegoro (1825 - 1830). Dasar dijadikannya sebuah Taman dengan menggunakan nama Kyai Langgeng karena almarhumah, dimakamkan di kawasan ini. Makam tersebut masih ada dan terawat hingga sekarang ini.

Berwisata ke taman ini merupakan suatu keasyikan tersendiri. Selain taman yang ditata secara rapi, ternyata banyak sekali tawaran kenikmatan dengan keunikan-keunikan yang dimiliki dan fasilitas-fasilitas lain tersedia di dalamnya. Suatu pesona panorama alam menakjubkan yang dapat mengisi "kekosongan jiwa" para pengunjungnya secara sempurna.

Ketika kehidupan kota yang sarat dengan segala problematika kesemrawutannya membiasakan kebosanan dan kejenuhan, orang membutuhkan suasana baru yang dapat memberi kenyamanan dan ketentraman. Kita tahu bahwa saat sekarang kehidupan di perkotaan terbebani dengan aneka pencemaran (polusi) sebagai dampak pembangunan yang terus berkembang.

Kemajuan teknologi di satu sisi memang mengangkat derajat ekonomi masyarakat, namun disisi lain teknologi memunculkan zat-zat beracun berbahaya yang selalu mengancam keselamatan manusia. Limbah-limbah industri yang dibuang melalui cerobong pabrik mengeluarkan gas-gas seperti belerang/sulfur (S) dan timah hitam (Pb). Kendaraan bermotor membuang gas karbondioksida (CO2) dan methan (CH4), sisa-sisa obat-obatan pemberantas hama tanaman seperti DDT, dan sebagainya. Semua gas pencemar ini berakibat terganggunya kesehatan.


Fasilitas-fasiltias penunjang yang dimiliki Taman Kyai Langgeng adalah sebuah kolam renang yang dipisah menjadi dua dengan pembatas terapung. Masing-masing untuk anak-anak dengan kedalaman 1 meter dan untuk orang dewasa sedalam 2 meter. Kolam renang ini dilengkapi dengan menara peluncur bergelombang dan tentunya tempat bilas serta ganti.

Di samping itu, pesona lain yang tesedia adalah koleksi patung-patung dinosaurus, gelanggang pemancingan, taman lalu-lintas, rumah aquarium, rumah kaca, panggung terbuka, arena untuk bermain go-cart, sungai untuk nerkano dan arung jeram, toko-toko cinderamata, pasar buah-buahan tropis, lapangan tennis di dalam ruangan dan hotel.

Taman Kyai Langgeng dengan fasilitas-fasilitas yang telah dimiliki tersebut, membanggakan kenyamanan udaranya yang cerah dengan matahari yang selalu bersinar, pandangan alam yang indah dan memukau, keramah tamahan yang wajar danpenuh k ehirmatan. Ini semua menjadikan taman tersebut sebuah surga, paduan antara anugerah alam dan buatan manusia.

Apabila, pengunjung tertarik dalam hal sejarah, alam, olah raga atau sekedar bersantaim, Taman Kyai Langgeng menyediakan untuk semua orang.
Read More ...

0 komentar



Kyai Langgeng Park is vacation place. It located at the western part of Magelang, and occupying land of about 19 hectares, with the tranquility of a rural atmosphere, is easily accessible as it lies only about 1 km from the center of the town. Convenient public transport brings the tourist there, leaving town life behind to go back to nature.

The park is about 1 kilometer south of Magelang city center. The park is actually situated on Jalan Cempaka, Magelang. From Magelang bus station you can get to KLP by taking a bus having the route of Magelang-Wonosobo or Magelang-Tidar, and you stop at the KLP site.
KLP is within an area of 28 acres, offering a very beautiful natural view and clean environment. This park is not far form Mount Merapi, so the atmosphere around the area is fresh and cool.

Built by the local government of Magelang Municipality and opened its gate to the public in 1987, Kyai Langgeng Park now provides of many kinds collection of rare plants from all over Indonesia, collection of dinosaurs statues, fishing pond, traffic gardens, aquariums, green house, swimming pool, open air theater, large cages of various kinds of tropical birds, various kinds of animals from the bigger to the smaller ones, arena for go-carts, a river for canoeing and wild water surfing, restaurants, souvenir shops, tropical fruit market, indoor tennis court, hotel and many other things to see, to do and to enjoy.

This park is named after one of the followers of Prince Diponegoro, one of the Indonesian heroes who fought bravely against the Colonialists during Diponegoro's war (1825-1830). The late Kyai Langgeng was buried in this area and his burial can still be found here. For now and the future the Local Government of Magelang Municipality will move on to invest in new recreational facilities for all levels of the community.
Read More ...

0 komentar



Borobudur is biggest temple in Indonesia. The location at Magelang, Central Java.

Borobudur - the mountain of the virtues - is first a landscape, the landscape which, over a thousand years ago, met the eyes of those who came on pilgrimage here to seek the inner peace to which all believers in the Buddha aspire.

It has hardly changed. In the distance, two volcanoes; one evermenacing,
glows red in the night. All around, in the middle distance, a ring of mountains of dark stone, with crests of strange, sometimes almost human, shape. Built of this same volcanic stone, Borobudur emerges from a delicate green background of tropical vegetation. The external monument has often been described: ‘four square terraces surmounted by three circular terraces bearing seventy-two stupas and as many statues of Buddha, all dominated by a great central stupa. Dr. Soekmono describes it with the emotion of an Indonesian and the science of an archeologist.

Chandi Borobudur has no inner space, no place where devotees could worship. Most likely it is a place of pilgrimage, where Buddhists can seek after the Highest Wisdom. The passages all around the edifice, successively mounting to the uppermost terraces, are evidently meant for ritual circumambulations. Guided and instructed by the narrative reliefs, the pilgrim proceeds from one terrace to another in silent contemplation.
Read More ...

0 komentar



Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.

Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800-an Masehi oleh para penganut agama Buddha Wahayana. Dalam sejarah candi borobudur, terdapat berbagai teori yang menjelaskan asal usul nama candi borobudur. Salah satunya menyatakan bahwa nama borobudur kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara yang artinya “gunung” (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.



Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan “para Buddha” yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata “bara” dan “beduhur”. Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah “tinggi”, atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti “di atas”. Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M.

Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çr? Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kam?l?n yang disebut Bh?misambh?ra. Istilah Kam?l?n sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bh?mi Sambh?ra Bhudh?ra dalam bahasa sansekerta yang berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa”, adalah nama asli Borobudur.

Letak candi ini diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan
Read More ...

0 komentar